Saya sebenarnya tidak begitu tahu apa arti dari mop. Tapi, secara pengalaman, mop seperti orang yang sedang menceritakan hal lucu. Hampir sama dengan stand-up comedy, hanya saja, yang membedakan adalah bentuknya. Jika mop kebanyakan adalah fiksi, sedangkan stand-up comedy lebih kepada kenyataan, dengan ditambah bumbu-bumbu fiksi agar lebih lucu dan saya masih SMP, mop seperti hal rutin yang dilakukan. Walaupun bukan saya pelakunya, saya hanya pendengar. Teman saya, selalu menjadi pelaku utama. Setiap dia datang atau kita sedang kumpul-kumpul, pasti ada yang menyeletuk, “Ari, mop dulu kah?” Dan keluarlah mop-mop lucunya. Saya tidak tahu apakah mop bisa relate dengan masyarakat Jawa atau masyarakat daerah lain. Mungkin bagi mereka bisa saja lucu, ketika seseorang mendengar logatnya. Namun, belum tentu dengan ceritanya. Karena memahami sebuah cerita tanpa kita tahu keadaan sebenarnya itu menjadi sangat susah. Saya senang mendengarkan dan menonton stand-up comedy, dari situlah saya paham bahwa konsep berkomedi yang paling baik adalah bercerita tentang sesuatu yang dekat dengan kita, Atau kalau tidak berdekatan dengan kehidupan pendengar, si pelaku komedi harus membungkus komedinya dengan baik agar tersampaikan. Salah satu komedian atau stand-up comedian yang bagi saya handal adalah Abdur Arsyad, komedia asal NTT. Ia sering membawakan cerita kehidupan masyarakat NTT kepada penonton yang notabene adalah masyarakat Jawa. Tapi caranya dalam membungkus cerita yang ciamik dan menarik membuat penonton merasa dekat bahkan hadir dalam kehidupan Abdur yang identik dengan Papua, tentunya menggunakan pendekatan cerita yang sangat dekat dengan masyarakat Papua itu sendiri. Dulu, waktu masih kecil, saya merasa bahwa mop hanya sekadar cerita lucu-lucuan saja. Tapi, makin ke sini, saya yakin bahwa mop bukan hanya lucu-lucuan saja, tapi juga berisi kritik tentang kehidupan masyarakat Papua. Saya punya beberapa MOP, maksudnya bukan buatan sendiri, tapi saya mendengarnya, mungkin sudah banyak juga yang mendengarkan karena sudah di parodikan dalam video, seperti iniJadi ada anak satu ini, namanya Petrus. De kuliah di Jawa. De pu teman-teman semua kalau pergi kuliah naik mobil. Karena Petrus juga mau, akhirnya de telpon de pu Bapa di kampung,Petrus Ada apa anak?Petrus Ini sa pu teman-teman kalo pergi kuliah, ada yang naik kuda, ada yang naik Ah iyo, kah?Petrus Iyo, BapaBapa Tenang saja anak, nanti Bapa kirim babi buat MOP keduaJadi, 3 pace dong lagi nongkrong di pinggir pante. Dong ada bicara soal foto, karena ada pace dari Biak ini abis foto. Lalu dong baku banding-bandingkan antar foto Biak Wee, tadi sa habis foto Wamena Oh. Iyo, kah? Mantap Biak Sa kasih tahu kam e, kalau di Biak foto itu, “Hari ini foto, besok baru jadi.”Mendengar itu, pace Sorong tra mo kalahPace Sorong Ah itu biasa. Kalau di Sorong toh, “Hari ini foto, hari ini jadi.”Mendengar pace Sorong, pace Wamena satu ini de ganas, baru de balasPace Wamena Aah itu juga biasa yaa. Kalau di Wamena toh, “Hari ini jadi, besok baru foto.”*perbedaan nama dan daerah, saya sesuaikan dengan ingatan saya, kalau ada pembuat cerita yang membaca ini dan saya salah menggunakan nama atau daerah, mohon dimaafkanSepertinya tidak lucu kalau sekedar dituliskan. Maafkan saya. Tapi dalam cerita-cerita di atas ada pesan yang ingin disampaikan oleh si pencerita. Yang pertama, tentunya pembangunan yang tidak merata di Papua. Sampai hari ini, kita masih bisa melihat bagaimana pembangunan di pulau berbentuk burung ini masih tertinggal. Sebenarnya bukan hanya di Papua, tapi saya ingin memfokuskan ke Papua terlebih saja, di tengah pandemi seperti ini, banyak sekali yang harus sekolah online. Sedangkan di daerah Papua, apalagi yang tinggal di pegunungan, belum mendapatkan sinyal. Lantas, bagaimana mereka bisa belajar? Terbukti dari cerita Bapak saya, banyak mahasiswanya yang tidak bisa kuliah karena kembali ke kampung halamannya di gunung. Sedangkan di sana sinyal susah, atau bahkan mungkin saja tower jaringan tidak ada di sana. Yang kedua, dari pembangunan yang tidak merata ini, akibat yang bermunculan banyak sekali. Salah satunya adalah pendidikan dan pengetahuan yang tidak merata juga. Bahkan anak SD saja tahu, bahwa kita harus foto dulu, baru bisa jadi. Tapi pace Wamena dalam mop di atas malah kebalikannya. Cerita di atas hanyalah fiksi, tapi berisi kritik yang mendalam. Bahwa di Wamena, pendidikan belum berjalan dengan baik. Ada yang mengatakan, bahwa mop “3 pace berbicara soal foto” di atas disesuaikan dengan tingkat kemajuan daerahnya. Sebenarnya saya tidak terlalu ingat, antara Biak dan Sorong, mana yang lebih maju. Atau mungkin malah bukan daerah itu, tapi saya gunakan saja Biak dan Sorong. Namun, yang paling saya ingat adalah daerah Wamena. Karena kala itu, atau bahkan sampai saat ini, Wamena selalu mendapat posisi paling tertinggal dalam hal kemajuan dan pengetahuan. Sekali saya tegaskan itu cerita fiksi yang saya dengarkan dari orang lain. Tapi itu penuh dengan kritik keras bagi pembangunan negara Indonesia saat ini. Seolah-olah si pencerita ingin menyampaikan, “Kok bisa ada orang yang berpikir seperti pace Wamena ini di tengah pembangunan yang terus berjalan seperti ini? Kok bisa ada orang yang berpikir seperti pace Wamena ini di tengah derasnya era globalisasi?”Pada akhirnya, mop sebagai sebuah kebiasaan anak-anak Papua harus terus dilakukan. Mop harus terus diceritakan di antara kerumunan orang, di antara Bapak-bapak yang sedang jaga malam dan di manapun. Karena mop bukan hanya berisi lucu-lucuan, tapi berisi banyak gagasan akan kehidupan masyarakat harus terus dilestarikan bahkan kalau bisa di-nasional-kan bagusnya lagi di-dunia-kan, agar suara-suara minor yang jarang didengar, bisa didengar, diperhatikan dan dapat diambil tindakan–tapi jangan melalui pendekatan militer dong~Bagi saya, yang hanya lahir dan besar selama 15 tahun di Papua, saya selalu berharap agar Papua selalu baik-baik saja, damai, sejahtera, dan mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya. Dan saya segera bisa pulang ke sana lagi. – Sebagai media anak-anak muda belajar, berkreasi, dan membangunkk budaya literasi yang lebih kredibel, tentu Pucukmera tidak bisa bekerja sendirian. Kami membutuhkan dukungan dan kolaborasi dari semua pihak. Untuk itu, kami merasa perlu mengundang tuan dan puan serta sahabat sekalian dalam rangka men-support wadah anak muda dan puan serta sahabat sekalian dapat men-support kami melalui donasi yang bisa disalurkan ke rekening BNI 577319622 Chusnus Tsuroyya. Untuk konfirmasi hubungi 085736060995 atau email sales
- ኔπоኑወχоሌ ፔ
- Վοφω у тեጋուтሿ пруጧеф
- ԵՒչаξ սፄκቷш мо
- Охαг шեщеνэዔαբե
- Ιአостθдум ճипсυኯጇ
Lucu Tete Pu Celana Longgar Tete ada panjat kelapa, tapi dia pu celana longgar trus nene bilang, "Woi... Tete e, kam pu bolpoin tuh, coba sembunyi dolo." Tete emosi terus bilang sama nene "Eh nene bikin kaget sa, lama-lama kitong turun tete coret dengan ini bolpoin e..." Nene jawab, "Coba tete turun su, tinta su kering juga mau bagaya mau mati!! ha..haha heheeee..." *CatatanTete Kakek, Nene Nenek, Kitong Kita, Pu punya, Kam Kamu, Sa Saya MOP Mas Jawa dan Pace Wamena Bicara Koteka Pace Wamena de ke Jawa trus de pergi makan di warung baru ada mas satu tanya dia. Mas Jawa "Permisi... mas dari mana?" Pace Wamena "Oh... saya dari Papua..." Mas Jawa "Papuanya di kota mana?" Pace Wamena "Wamena." Mas Jawa "Katanya orang Wamena pake koteka?" Pace Wamena "Iya betul.." Mas Jawa "Trus ambil kotekanya dari mana?" Pace Wamena "Kami kalu ambil koteka tu jauh skali... naik turun gunung..." Mas Jawa "Wah.. jauh skali". langsung Mas Jawa bilang, "Kalu pake daun pisang?" Pace Wamena "Ko kira ini lontong ka?" Lucu Nenek Pu Baju Baru Beli [Cerita MOP] Tete lagi asyik baca koran, baru nene sibuk test nene pu baju yang baru beli. Setiap nene ganti baju, nene kasi tunjuk sama tete untuk liat. Nene "Tete ko liat dulu... ini bagus ka tidak?" Tete "Aaahh... Nene itu tra baik, kalo ko pake itu macam kuntilanak saja.." Nene "Kalo yang ini, tete...??" Tete "Aaaeeehhh....yang itu tra cocok deng ko pu warna kulit moooo..." Nene su emosi krena setiap ganti baju dan tanya tete, tete slalu bilang tra baik.... Nene ko ganas, dan nene mulai buka baju semua telanjang bulat trus berdiri depan tete... Nene "Tete...cepat ko buka biji mata tu bae-bae baru liat kemari.. Kalo yang ini ni bagemana.?!!!" Tete juga mulai ganas karna de ada serius baca baru dapa ganggu trus, tapi karna tete juga takut nene marajuk jadi tete iko nene pu mau.. lalu tete kasi turun kacamata sedikit baru liat nene bae-bae.. trus tete bilang... Tete "Ƴooooo.... Itu baru pas dengan nene ko pu kulit.. CUMA NENE KO PI SETRIKA DULU BIAR LICIN..." MOP Bisa Telan Durian Durian di Papua itu kecil-kecil, tidak seperti durian Palembang, Medan atau di daerah lain. Satu kali ada orang Medan baru pertama kali ke Sorong pergi ke pasar cari durian. Ketemu dia satu mace yang sedang jual di pasar. "Mace, ko ada jual durian kah tidak?" "Ada to, ko mo beli berapa? Ini sa pu durian. Ko pilih sudah mana ko mau" "Mace, ini ko bilang durian? Kecil-kecil sekali ko pu durian hee.." Mace merasa tersinggung karena dibilang duriannya kecil-kecil, langsung dia berdiri sambil marah "Apa ko bilang? Ko bilang ini kecil? Ko bisa telan kah?" Orang Medan langsung pergi tidak jadi beli... Like, Share, Tag teman nama di kolom komentar! By. ketawa,com Maaf foto hanya pengantar saja. MOP Melamar Gadis Papua [Gokil] Yakob lamar kekasihnya Mina dengan kata-kata mutiara "Sayang tanpa kau, segalanya gelap gulita dan suram, angin melambaikan hujan, lalu munculah mentari, kau seperti pelangi dan mentari yang hangat untuk saya..." Mina balas "Yakob sebenarnya kau lamar saya atau kasih laporan cuaca...???" Wkwkwkwk MOP Surat Buat Penina Ada pace Wamena 1 de kirim surat buat de pu pacar namanya Penina yang tinggal di Sorong. Isi surat Penina tayangku...kaka tirimkan turat ini melalui lemba-lemba mbegini naik nggungung turun nggunung mbegini lewar kali mbegini keluar lautan mbetar. Penina tayangku kaka tirimkan turat ini lewar petawat seringgana,seringgana itu hercules puna adik...penina tayang cekian dulu kaka mpuna turat....akir kata, laboraturium pemda dari kaka alo sitokmabin,kantor mbupati enarotali mbagian tapu-tapu......PENINA yang telalu kaaaa Pencuri di Rumah Pendeta Satu kali begini, Yaklep dengan Enos otak su mati jadi dorang dua mo pencuri di Bapa Pendeta Markus pu rumah. Abis Pencuri Yaklep de tanya Enos "Enos ko ambil barang apa saja?" Enos "TV dan hape to, kalo ko?" Yaklep "Sa ambil bapa Markus pu sendal saja.." Enos "Bah, ko bodok sampe, ko kenapa cuma ambil sendal?" Yaklep "Ko yang bodok, sa ambil de pu sendal biar de tra bisa kejar tong dua to..." Naik Motor Berdua Satu kali tete deng nene dorang dua suami istri, ada baku gonceng deng tete pu motor baru ka ini. Dorang dua jalan-jalan sore.. Tra lama begini, Motor maso lobang besar, dorang dua talempar dengan motor-motor. Mamayooo tete de bediri cepat-cepat angkat motor. Nene de liat tete angkat motor nene ganas "PACE, ko angkat motor ko tra angkat sa ka????". Tete balas nene. Tete "Nene, ko su lunas, tapi ini motor belum..." Melamar Gadis Papua Yakob lamar kekasihnya Mina dengan kata-kata mutiara "Sayang tanpa kau, segalanya gelap gulita dan suram, angin melambaikan hujan, lalu munculah mentari, kau seperti pelangi dan mentari yang hangat untuk saya..." Mina balas "Yakob sebenarnya kau lamar saya atau kasih laporan cuaca...???" Mendapatkan Hadiah Sikat Pembersih Toilet Jono ikut jalan sehat di kelurahannya, dan oleh pihak kelurahaan dilakukan pembagian doorpize. Jono mendapatkan sikat pembersih toilet. "Apa-apaan ini?" dia bertanya kepada Panitia. "Kenapa, itu kan sikat toilet." "Ooh, saya mengerti," kata Jono. Beberapa minggu kemudian, ketika bertemu, Pak Lurah bertanya bercanda kepada Jono bagaimana penggunaan sikat itu. Jono menjawan, "Yah, sebenarnya tidak apa-apa, tapi saya rasa, saya akan kembali menggunakan tisu saja." Pendeta dan Pasien di Rumah Sakit Yaklep ada sakit parah di RSUD Dok 2 Jayapura. Su tau begitu, maka keluarga ada undang bapa Pendeta berdoa. Waktu bapa Pendeta su berdiri dekat, Yaklep pu napas sesak tersengal-sengat dan tangan gemetar. Pendeta "Tolong ambil kan sa bolpoin dan kertas, sepertinya Yaklep ada mo tulis pesan!" Selesai tulis, Yaklep langsung mati. Karena panik Bapa Pendeta kasi masuk kertas ke dalam de pu saku celana. Pas ibadah pemakaman di Tanah Hitam, Bapa Pendeta lalu ingat. Bapa Pendeta "Oh iya, sa baru ingat, ada surat dari Almarhum." Pas bapa Pendeta buka surat, bapa Pendeta langsung jatuh pingsan. Orang-rang lalu ambil surat lalu baca "Bapa, tolong berdiri ke sana sedikit ka, sa pu selang oksigen ko ada injak tu.." Tinggal di Tete Pu Kampung Ada anak kecil 1 nama Kanip, de tinggal deng de pu tete di kampung, baru dong pu rumah tu belum ada listrik ka ini. Trus begini, kan su malam, jadi tete deng Kanip ni cuma kasi terang rumah deng pelita saja. Sekarang dong mo tidur, tapi nyamuk tinggal sambar-sambar trus. "NYIIINGGG!" Kanip de bilang, "Tete nyamuk banyak skali ni..." Tete jawab, "Coba cucu ko kasi padam pelita?" Jadi Kanip mulai jalan kasi padam pelita. Kaget begini kunang-kunang masuk. Kanip langsung angkat bicara, "Tete itu apa???" Tete ko jawab, "Cucu... sssttt, ko diam! Tu nyamuk dong ada cari tong dua pake senter!" Napi Pancuri Kasbi Doa Bahasa Biak Napi 3 pancuri kasbi, pulang dong masak pas mau makan dong suruh napi 1 pimpin doa makan.. Berdoa mulai, "Manseren no wama berkati yo robeyan ine sedo kan karbore mesri ido ko karau wer..." artinya Tuhan berkati makanan ni supaya kami makan kami kenyang, supaya besok bisa pancuri lagi Hehehe... Wkwkwkwkwk... Kandas Miras Pu Kerja Satu kali Yaklep meter su kandas miras pu kerja jadi. De duduk di muka kompleks kah ini. Tralama Mince de lewat. Yaklep ko angkat. Yaklep "Ade, ko stop pake baju tali satu itu sudaah, apa lagi ko pake celana pendek ramas panta tuu... Bikin kakak traa tahan eee.." Mince "Ahh iyo kah kakaa?? Tra tahan knapa jadi, napsu naek di otak kaa??" mince senyum. Yaklep ko jawab "Ahh tradaa, kaka traa tahan skali nii, traa tahan mo pake juga..." Yaklep de gila kah apa.. Dikeluarkan Dari Sekolah Pak Guru "Obed, kitong su cape deng ko pu nakal ini.. Memang ko pintar tapi ko nakal bikin tong cape urus ko di sekolah ini, jadi kitong mau kasih keluar ko dari sekolah!" Obed "Iyo sudah pa guru, tapi sebelum kam kasih keluar saya kam kasih balik sa pu uang skolah yang sa bayar dari kelas 1 sampe kelas 6!" Pak Guru "Iyo nanti tong kasih kembali ko pu uang, tapi ko juga musti kasih kembali nilai yang tong kasih untuk ko dari kelas 1 sampe kelas 6!" Obed "Iyo nanti sa kasih kembali raport itu untuk kamu.." Pak guru de ganas, "Bah Obed ini tinggal jawab sa trus.. kalau begitu Obed ko kasih kembali ilmu yang tong su kasih untuk ko!" Langsung Obed bilang.. "Adoooh Pak Guru kalau yang itu memang sa tra bisa kasih kembali, tapi sa akan coba untuk MELUPAKANNYA.. hehehehe.." Penelitian Tentang Katak Ada satu kelompok mahasiswa dong penelitian tentang katak. Jadi pas hari penelitian, bahan semua su disiapkan peserta semua su hadir, dong mulai penelitian, Tes 1 dong potong katak pu tangan kiri, trus dong suruh katak lompat, katak lompat, tes 1 sukses. Tes 2 dong potong katak pu tangan kanan, trus dong suruh katak lompat, katak lompat, tes 2 sukses. Tes 3 dong potong katak pu kaki kiri, trus dong suruh katak lompat, katak lompat, tes 3 sukses. Tes 4 dong potong katak pu kaki kanan, trus dong suruh katak lompat, katak tra lompat. Maka dong pu kelompok mengambil kesimpulan ketika semua tangan dan kaki katak dipotong maka katak menjadi TULI... Hehehe.. Pencuri di Rumah Pendeta Satu kali begini, Yaklep dengan Enos otak su mati jadi dorang dua mo pencuri di Bapa Pendeta Markus pu rumah. Abis Pencuri Yaklep de tanya Enos "Enos ko ambil barang apa saja?" Enos "TV dan hape to, kalo ko?" Yaklep "Sa ambil bapa Markus pu sendal saja.." Enos "Bah, ko bodok sampe, ko kenapa cuma ambil sendal?" Yaklep "Ko yang bodok, sa ambil de pu sendal biar de tra bisa kejar tong dua to..." MOB Petu telepon de pu maitua mince untuk minta maaf.. Petu mince sayang.. sy menyesal skali su kasih putus ko.. kitong 2 bisa kembali ka?? Mince di ko pu samping situ ada gelas?? Petu apaaa.. gelas..?! Trda.. kenapa jd? Mince klo bgitu ko jalan ke dapur trus ambil gelas.. Petu iyoo.. sudah ni.. Mince skarang ko lempar ke dasar.. Petu sudah... Mince nah.. pecah kan..!!! Skarang coba ko susun ulang.. bisa..??!!!! Tra mungkin too..!! Sy pu hati sama seperti itu..... Petu jiiii... Sayang.. gelas tra pica moo.. ni kan gelas plastik too.. Mince iiiiiihhhhhh....... Iyo sudah.. ko jemput sy jam 8... Cara Naik Gaji dengan Cepat Dewi, karyawan cantik berpayudara besar datang keruangan bos nya untuk meminta naik gaji. Dewi "Pak, saya minta naik gaji dong..." sambil mendekatkan dadanya ke muka bosnya Bos "Gak bisa! Kamu kerjaannya malas!" tapi sambil melirik ke dada Dewi Dewi "Kalo dinaikin 50 ribu, saia buka kancing 1 pak..." sambil memegang kancingnya siap membuka Bos mikir cuma 50 ribu "Okelah buka 1 kancing..." Dewi membuka satu kancing Dewi "Mau 1 kancing lagi pak?? Jadi tambah 100 ribu..." Boss makin penasaran dan deg-degan "Boleh lah 100 ribu..." Dewi "Tanggung lho pak 2 kancing lagi..." Boss tambah penasaran dan keringat dingin melihat dada Dewi Boss "Ada berapa kancing baju kamu? Buka semua!!" Lalu Dewi membuka kancing-kancing bajunya Dewi "Ada 4 pak jadi nambah 200 ribu ya, tuh udah liat kan... Makasih ya Pak..." lalu Dewi berjalan ke arah pintu keluar Boss "Lho, mau kemana kamu? Kancingin dulu baju kamu sebelum keluar... Apa kata orang, kalo kamu keluar dari ruangan saya kancingnya lepas gitu?" Dewi "Kalau mau saya kancingin, 1 kancingnya naik 1 juta pak..."OriginalPosted By Ztrekel_065 dapa tako lagi ini dia cirita2 lucu eh.. kpn dia mo abis kang. rupa makin banyak. mar belum ada update noh hehehhehehehehehehehehehe View bbcode of gpzpunkx's post . skyvanz - 25/10/2010 05:04 AM #502. boleh toh ba tambah,dpa lia qwa rupa so sunyi qw ni trit Pace sedang berkunjung ke kota Jayapura, mengunjungi dong pu anak yang sudah lama menetap disana. Tiba di pelabuhan, pace disambut anak beserta menantu dan cucunya. Langsung diajaklah pace berkeliling kota naik OTO mobil atau kendaraan sejenis. Pace terpukau melihat gedung, kendaraan lalu-lalang, pusat perbelanjaan dan semua hal yang tidak ada di kampungnya. “Tuhangalaa, Jayapura memaaang. Rumah-rumah besar baru tinggi e, itu dorang keluarga besarka?” “Itu bukan rumah pace, itu Mall. Tempat dorang baku jual-beli” OTO yang dikendarai melewati sebuah polisi tidur. Karena asyik mengobrol, sopir lupa melambatkan laju kendaraan sehingga seluruh penumpang terpental ke atas. Terutama pace yang heran dan kaget dengan kejadian itu. “Jjjiii…. kenapa e? ko lindas sesuatu ka?” “Aaahh, itu polisi tidur saja, trapapa” “Jjjiiii, kenapa tidur di jalan? Eh anak, kasih bangun sudah mungkin dia mabo”. * * * Salah satu dari sekian banyak cerita lucu khususnya yang masih bisa saya ingat ketika berkunjung ke Papua, tepatnya saat berkumpul bersama masyarakat lokal. Berbagi cerita atau kejadian-kejadian lucu di kalangan masyarakat Maluku, Papua dan sekitarnya biasa disebut mop. Siap tertawa oleh MOP Papua ketika berkumpul bersama warga di distrik Podena, Kabupaten Sarmi Singkat cerita di tahun 2015 akhirnya saya bisa menjejakkan kaki di bumi Cendrewasih itu, dalam rangka mengikuti sebuah penelitian dari salah satu lembaga negara. Dalam kegiatan tersebut, masyarakat lokal sering dilibatkan sebagai penunjuk jalan, tenaga lokal bahkan penyemangat dengan humor-humor khasnya. Walau berperangai seram, tapi sejatinya mereka adalah orang berkarakter periang dan lugu. Tak ayal memang banyak peristiwa dari keluguan orang Papua yang berbuah menjadi mop, seperti kisah di awal tulisan ini. Pandangan saya pastilah objektif dari kunjungan hanya di daerah pesisir saja. Saya tidak berani berpandangan tentang masyarakat di pegunungan, walau sudah banyak cerita tentang kehidupan dan karakter masyarakatnya. Di tahun 2017, sangat bersyukur karena bisa menjejakkan kaki lagi di pulau tersebut namun beda provinsi yaitu Papua Barat. Saya kesana masih dalam hal yang sama dengan 2 tahun sebelumnya. Sebelum pergi ke lapangan, ada kegiatan kelas yang harus diikuti. Kelas tak pernah sepi dengan hiburan dari kawan-kawan Papua Barat untuk maju dan menceritakan Mop. Berikut satu moment yang sempat saya rekam width="315"> * * * Ada sebuah kisah tentang keluguan orang Wamena yang baru saja membeli OTO atau mobil. Saking senangnya ia ajak kawannya untuk mencoba kendaraan tersebut. Keasyikannya tersebut selesai ketika mobil kehabisan bahan bakar lalu berhenti. Pace yang punya mobil berujar kepada kawannya. "Kawan, mari tong balik jalan ke rumah e. Ini mobil selesai sudah, pabrik hanya membuat sampai sini saja" Lalu mereka pun berjalan pulang. Saya kurang tahu pasti, kisah tersebut hanya karangan atau pesisir memandang salah satunya orang Wamena, adalah orang Papua paling lugu. Saya tidak bermaksud rasis sama sekali, hanya bersyukur betapa beranekaragam dan uniknya negeri ini. Tidak hanya biodiversitasnya saja. Mari lanjut ke cerita selanjutnya. * * * MAKANAN ITU BERKAH Silas baru saja pulang dari sekolah siang hari dan terlihat lesu karena lapar. Langsung ia menuju dapur mencari mamanya. “Mama sa lapar e” “Hei anak, ko ganti baju cuci tangan baru ko makan!” “Baik mama” Langsung Silas bergegas mengikuti perintah mama, begitu selesai ia langsung kembali menuju dapur. “Mama ada masak apa e?” “Pace belum kasih mama uang, jadi ko makan seadanya dolo. Itu makanan mama taruh di meja makan!” “Adoh mama, sayur daun papaya lagi!?” “Eeehh anak jang ko mengeluh pada makanan, tidak baik. Bersyukur baru.” “Tapi mama, tadi malam sayur daun papaya kemarin juga. Sa bosan” “Cukimai, anak kurang ajar!!! Makan sudah!!! Ada makanan itu berkah!” “Ah mama, trada berkah yang pahit” * * * Toleransi antar umat beragama sangat baik. Contohnya jika ada hari raya Natal, teman atau kerabat yang beragama lain akan di undang untuk hadir dengan jamuan yang disesuaikan. Begitu sebaliknya jika umat muslim merayakan hari raya Idhul Fitri, teman dan kerabat yang beragama nasrani atau lainnya akan datang berkunjung saling maaf memaafkan, serta makan bersama menu lebaran. Ada suatu kisah tentang bapak pendeta dan bapak haji di suatu kampung. Mereka sedang berjalan pulang bersama seusai menghadiri rapat desa. Rumah mereka satu arah yang sama dan harus menyeberang sebuah kali yang kedalamannya se-perut orang dewasa. Kebetulan jembatan sedang rusak dan mau tak mau mereka harus berbasah-basah melintas kali. “Bapa, sa gendong sudah e” “Ah tidak pak haji, sa saja yang gendong. Mari!” “Eeee… Sa masih muda bapa, mari sudah! “Sebentar pak haji, bukan masalah tong muda atau tua” “Baru???” “Apa kata dorang di kampung nanti, trada ceritanya Pendeta Naik Haji”. * * * Beberapa guyonannya terdengar cerdas, dan kadang malah membuat bingung jika kita tidak mengerti dialektiknya. Seperti kisah di bawah ini. Tiba di rumah anaknya, tete panggilan untuk kakek bercengkerama dengan cucunya. Su lama pace tra bertemu jadi melepas kangen sambil bercerita di teras rumah. “Tete, sa pijit kaki tete boleh? Pasti Tete capek to” “Tuhaaaree, cucu tete baik sekali ee.” “Kata pace, dulu tete sering merantau ka?” “Iyo, itu sudah” “Baru, tete pu kaki ini sudah injak tanah mana?” “Adoooh, banyak” “Sumatera sudah ka?” “Sumatera tete su injak” “Jawa?” “Ah itu sering” “Baru, Bali?” “Bali sudah” “Kalimantan?” “Adooh, ko cerewet memang. Kalimantan juga sudah, Sulawesi, Ambon, sampeeee Flores sudah tete injak.” “Baru yang belum pernah tete injak?” “Yang tete belum pernah injak, batang ko pu leher!!!” Orang Papua sering menyingkat kata dalam percakapannya sehari-hari. Contohnya, saya menjadi sa, coba menjadi co, emang penting menjadi epen, cukup penting toh menjadi cupen, hingga kalimat yang panjang pun juga disingkat. Ada sebuah kisah tentang pace yang kebun lemon miliknya sering kecurian. Padahal pagar sudah mengelilingi kebun lemon tersebut. Hingga saat panen berikutnya, lemon miliknya masih saja dicuri orang. Pace pun naik pitam lalu ia membuat papan peringatan untuk mencegah para pencuri masuk. Ia mencari papan di sekitar kebun, akhirnya ia hanya mendapatkan papan dengan panjang 60 cm dan lebar sekitar 30 cm. Pace memasang papan tersebut tergantung di pintu masuk kebun miliknya. Selesai terpasang, ada orang Jawa lewat dan menyapa pace yang masih terlihat marah. "Selamat sore pace, sedang buat apaka?" "Sore mas, sa baru selesai pasang papan peringatan buat dorang pencuri cukimai" "Ooohh, tapi pace tulis apa itu?" "Ah itu, gara-gara sa bisa dapat papan pendek memang. Sa tulis singkat padat dan jelas DILAPETELEPETELELEPU" "Artinya apa pace?" "Ah itu dorang pasti tahu mas, artinya DILARANG PETIK LEMON, PETIK LEMON LEHER PUTUS!" * * * Susah sekali untuk mengubah mop menjadi sebuah tulisan. Mop akan 'pecah' ketika dibawakan langsung oleh orang Papua sendiri dengan logat, aksen, emosi, gerak tubuh dan suasana mendukung lainnya. Jangan lewatkan kesempatan anda untuk berkumpul dengan masyarakat lokal saat berkunjung ke Maluku, Papua dan sekitarnya. Cobalah untuk membawa sirih pinang, "cemilan" khas yang umumnya disukai. Anda akan cepat diterima dan segera mendengar orang-orang saling bertukar Mop yang bisa membuat tertawa sampeeeee bodo'.
downloadfoto kata kata. download foto lucu gokil cerita motivasi kata kata kalimat menarik inspiratif dan download gambar dan kata kata tent com 07 download foto kata kata co foto kata kata cinta galau sedih patah hati. foto gambar baru dp lucu kata kata 19 feb gambar kata lucu gokil . vidio mop papua youtube mop papua mop papua kumpulan mop
fUlaj. 37 383 390 356 93 13 43 132 451