Inilah10 jenis virus yang menyerang tumbuhan antara lain yaitu : Tungro yaitu virus yang berasal dari famili Caulimoviridae. Virus ini sering sekali menyerang tamanan padi, dimana menyebabkan sel-sel daun menjadi mati. Oleh karena itu, pertumbuhan padi menjadi terganggu dan kerdil. Mosaik yaitu penyakit yang terjadi pada daun tembakau, cabai NilaiJawabanSoal/Petunjuk TUNAS Tumbuhan muda yang baru timbul RECUP Tunas atau kuncup yang baru keluar dari batang atau cabang; tumbuhan muda yang mulai keluar dan tumbuh; MUDA Anak muda, anom, baru, belia, bujang, enom, jejaka, kecil, lembut, mengunjung, mentah, orang muda, pentil, peria, perjaka, rawan, remaja, teruna, yuana, yunior, yuvenil, yuwana; ant tua SIRIH 1 tumbuhan merambat di pohon lain, daunnya berasa agak pedas, biasa dikunyah bersama dengan pinang, kapur, gambir sebagai makanan yang mencandu, peng... HUTAN ...ndah daerah tropik yang beriklim basah, kaya akan tumbuhan yang dililit liana dan apifit, hijau sepanjang tahun dan tidak terpengaruh oleh musim; - ba... KAIL, KAIL-KAIL ..., bermotif kaligrafi huruf Arab dan bentuk tumbuh-tumbuhan, biasa dipakai oleh pria suku Melayu di Bengkulu; - bertakak kain sarung yang terjadi dari... KECAMBAH Tumbuhan kecil yang baru tumbuh dari biji kacang-kacangan yang disemaikan HIJAU Ki baru, lugu, muda, plonco, polos, remaja; ECENG Tumbuhan air daunnya yang muda dan bunganya dapat dimakan BUNCIS Tumbuhan kacang-kacangan, dimana daun dan buahnya yang muda dibuat sayur STALON Batang yg tumbuh horizontal di atas permukaan tanah yg menghasilkan tumbuhan baru pd ujungnya KINYIS-KINYIS 1 baru; 2 sangat muda nona yang masih - itu melenggang di jalan kota TERMUDA 1 paling muda dari segi usia, bungsu anaknya yang ~ baru berumur tiga tahun; TALAS Tumbuhan berumbi, daun muda dan tangkai mudanya dapat disayur, umbinya menjadi makanan pokok di Irian LAWAS 1 ais, kuno, lama, usang; 2 tua ant 1 baru; modern; 2 muda ; MENGADAPTASIKAN Menyesuaikan diri dengan situasi; tempat yang baru dokter muda itu ~ diri dengan lingkungannya baru RAMET Individu tumbuhan baru yang dihasilkan melalui reproduksi aseksual, misal pembentukan umbi, akar rimpang, atau stolon KOLEOPTIL Bot daun permulaan pd bibit tumbuhan berkeping satu yang merupakan upih pelindung sekeliling daun lembaga yang baru tumbuh PENYULAMAN Penggantian tunas yang tumbuhnya tidak baik atau benih yang mati dengan yang baru ~ dilakukan setelah tunas muda bermunculan BAYI Baru Lahir MARKISAH Nama tumbuhan dan buahnya, besarnya kira-kira sebesar sawo, kulitnya berbintik-bintik berwarna kuning atau hijau muda keputih-putihan, rasanya asam biasa dibuat sirop KESIMBUKAN Bot tumbuhan, daunnya tidak sedap baunya, biasa digunakan sebagai obat sakit perut atau dimasak bersama parutan kelapa muda sebagai botok, Saprosma arboreum AKLIMATISASI 1 penyesuian diri dengan iklim, lingkungan, kondisi atau suasana baru; 2 Tan penyesuaian tumbuh-tumbuhan atau bintang kpd iklim tempat asal sebagai akibat pemindahan KETAPANG 1 pohon besar yang daunnya lebar, buahnya bertempurung keras, kulitnya untuk menyamak kulit, bijinya boleh dibuat minyak, Terminalia catapa; 2 tumbuhan; bar-baru; bebaru laut, Geutarda speciosa CEKUR Tumbuhan yang umbinya untuk bahan obat-obatan, daunnya tumbuh rapat di atas tanah, bunganya putih dan baunya wangi, Kaempferia galanga; - jerangau, ...
tumbuhan muda yang baru timbul
MenurutBurnett dan Oxley (2010), penyakit yang paling banyak menyerang tanaman kentang adalah penyakit layu yang disebabkan oleh jamur patogen. Phytopthora infestan dan Fusarium sp. pernah dilaporkan sebagai penyebab penyakit layu yang menyerang tanaman kentang di sebagian besar daerah di Tunisia (Ayed et al., 2006). Gejala layu umumnya
Tunas memiliki 2 adalah sebuah homonim karena arti-artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama tetapi maknanya memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga tunas dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan. Tunas Nomina kata benda Tumbuhan muda yang baru timbul dari tunggul, ketiak daun, buku batang induk, batang kayu yang ditebang, dan sebagainyaBakal cabang ranting yang baru mulai tumbuh. Contoh Tunas padi, batang padi yang tumbuh sesudah padi dituai Kata Turunan Tunas BertunasMenunasMenunasiPertunasan Gabungan Kata Tunas Tunas kecambahTunas tanduk Kesimpulan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, arti kata tunas adalah tumbuhan muda yang baru timbul dari tunggul, ketiak daun, buku batang induk, batang kayu yang ditebang, dan sebagainya. Arti lainnya dari tunas adalah bakal cabang ranting yang baru mulai tumbuh. Contoh Tunas padi, batang padi yang tumbuh sesudah padi dituai.
pohonpohon jati muda. Hasil tanaman semusim diambil oleh petani, namun petani tidak Pada daerah yang kurang padat penduduknya, bentuk ini timbul sebagai salah satu upaya pohon pinus yang baru ditanam. Sistem ini terus berlangsung sampai tanaman pinus berumur 5 tahun, kemudian karena pertumbuhan mahoni kurang baik Perhutani menawarkan Komoditas kelapa sawit secara nasional dari segi luas dan produksinya semakin meningkat setiap tahunnya selama kurun waktu tiga tahun terakhir yaitu pada tahun 2015-2017. Tahun 2015 luas area perkebunan, tahun 2015 mencapai ha/th dan pada tahun 2017 sebesar ha/th. Faktor yang lain yaitu produksi kelapa sawit sebesar ton/th dan pada tahun 2017 sebesar ton/th Dirjen Perkebunan, 2017. Akhir-akhir ini, perusahaan perkebunan baik milik negara maupun rakyat mulai melakukan pembaharuan dalam proses peremajaan. Permasalahan yang timbul pada saat peremajaan adalah tumbuhan bawah yang tumbuh dengan sangat cepat dan sulit untuk dikendalikan yang mengganggu tanaman akibat dari peremajaan secara konvensional sehingga dikembangkan teknik baru yaitu underplanting. Peremajaan dengan teknik konvensional ini sering ditemui permasalahan seperti biaya yang tinggi, terbukanya lahan secara besar-besaran dan timbulnya erosi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komposisi jenis tumbuhan bawah serta jenis asing dan jenis asli yang tumbuh pada tiga kondisi kebun kelapa sawit di PT. Bio Nusantara Teknologi sawit yang tua TM dan sawit muda TI dan menghitung indeks keragaman jenis tumbuhan bawah pada ketiga kondisi kebun kelapa sawit. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuadrat. Ukuran kuadrat yang digunakan adalah 1x1 m. Banyaknya jumlah kuadrat mengacu pada metoda kurva spesies area dengan luas minimum 40 m2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi tumbuhan bawah pada TM ditemukan 20 jenis yang terdiri dari 5 jenis asli dan 15 jenis asing dan pada kebun TI ditemukan 20 jenis yang terdiri dari 8 jenis asli dan 12 jenis asing. Tingkat keragaman jenis tumbuhan bawah H’ tergolong rendah dengan besaran masing-masing pada TM sebesar 0,637 dan TI dengan nilai 1,94. Jenis yang mendominasi pada kedua kondisi kebun kelapa sawit adalah Axonopus compressus dengan INP 130,238% TM dan 42,237% TI. Kata Kunci Kelapa Sawit, Underplanting, Komposisi Tumbuhan Bawah, Keragaman Jenis, Metode Kuadrat, Kurva Species Area Figures - uploaded by Wiryono WiryonoAuthor contentAll figure content in this area was uploaded by Wiryono WiryonoContent may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free ISSN2302 - 6715 NATURALIS – Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 61 TUMBUHAN BAWAH PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT TUA TM DAN SAWIT MUDA TI DENGAN PEREMAJAAN TEKNIK UNDERPLANTING DI PT. BIO NUSANTARA TEKNOLOGI Trisna1, Wiryono2, Enggar Apriyanto2 1 Mahasiswa Program Pascasarjana Pengelolaan Sumberdaya Alam UNIB 2 Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian UNIB ABSTRAK Komoditas kelapa sawit secara nasional dari segi luas dan produksinya semakin meningkat setiap tahunnya selama kurun waktu tiga tahun terakhir yaitu pada tahun 2015-2017. Tahun 2015 luas area perkebunan, tahun 2015 mencapai ha/th dan pada tahun 2017 sebesar ha/th. Faktor yang lain yaitu produksi kelapa sawit sebesar ton/th dan pada tahun 2017 sebesar ton/th Dirjen Perkebunan, 2017. Akhir-akhir ini, perusahaan perkebunan baik milik negara maupun rakyat mulai melakukan pembaharuan dalam proses peremajaan. Permasalahan yang timbul pada saat peremajaan adalah tumbuhan bawah yang tumbuh dengan sangat cepat dan sulit untuk dikendalikan yang mengganggu tanaman akibat dari peremajaan secara konvensional sehingga dikembangkan teknik baru yai-tu underplanting. Peremajaan dengan teknik konvensional ini sering ditemui permasalahan seperti biaya yang tinggi, terbukanya lahan secara besar-besaran dan timbulnya erosi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komposisi jenis tumbuhan bawah serta jenis asing dan jenis asli yang tumbuh pada tiga kondisi kebun kelapa sawit di PT. Bio Nusantara Teknologi sawit yang tua TM dan sawit muda TI dan menghitung indeks keragaman jenis tumbuhan bawah pada ketiga kondisi kebun kelapa sawit. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuadrat. Ukuran kuadrat yang digunakan adalah 1x1 m. Banyaknya jumlah kuadrat mengacu pada metoda kurva spesies area dengan luas minimum 40 m2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi tumbuhan bawah pada TM ditemukan 20 jenis yang terdiri dari 5 jenis asli dan 15 jenis asing dan pada kebun TI ditemukan 20 jenis yang terdiri dari 8 jenis asli dan 12 jenis asing. Tingkat keragaman jenis tumbuhan bawah H’ ter-golong rendah dengan besaran masing-masing pada TM sebesar 0,637 dan TI dengan nilai 1,94. Jenis yang mendominasi pada kedua kondisi kebun kelapa sawit adalah Axonopus com-pressus dengan INP 130,238% TM dan 42,237% TI. Kata Kunci Kelapa Sawit, Underplanting, Komposisi Tumbuhan Bawah, Keragaman Jenis, Metode Kuadrat, Kurva Species Area PENDAHULUAN Perkembangan luas dan produksi kelapa sawit yang semakin tinggi mengakibatkan peningkatan peruntukan lahan menjadi kebun kelapa sawit sehingga perlu pengelolaan yang intensif. Hal ini akan berpengaruh terhadap keragaman tumbuhan bawah karena pembukaan hutan akan mengubah iklim mikro. Hutan yang relatif tertutup oleh tanaman pohon maka akan berubah menjadi lebih terbuka. ISSN 2302-6715 62 Volume 7 Nomor 2, Agustus 2018 Kebun kelapa sawit memiliki kecender-ungan penutupannya lebih terbuka karena jaraknya tajuknya lebar sehingga tum-buhan bawah akan cepat memenuhi ruang yang terbuka. Tumbuhan bawah ini dise-but juga tumbuhan pioner yang tumbuh pada lahan yang baru dibuka. Tumbuhan bawah akan berpengaruh pada pertum-buhan tanaman kelapa sawit baik berdam-pak positif maupun negatif. Dampak posi-tif tumbuhan bawah yaitu land cover tanaman penutup tanah. Tanaman pe-nutup tanah dapat dikelola untuk menutupi permukaan tanah untuk menghindari erosi karena jatuhnya air hujan tidak langsung mencapai tanah melainkan jatuh ke daun-daun tumbuhan. Manfaat lain tumbuhan bawah yaitu sebagai tanaman obat, tana-man hias dan pakan ternak. Nursyiwan 2014 menyatakan bahwa Mucuna bracteata dengan nama lokal koro rawe merupakan tumbuhan bawah yang berfungsi sebagai penutup tanah. Tum-buhan ini hidup secara menjalar dan dapat hidup pada kondisi ternaungi maupun tanpa naungan. Jenis ini berperan dalam memperbaiki kesuburan fisik dan kimia tanah serta dapat menekan pertumbuhan gulma. Tumbuhan ini dapat mempercepat matang sadap dan memperbaiki produksi lateks di areal kebun karet. Permasalahan yang timbul pada saat peremajaan adalah tumbuhan bawah yang tumbuh dengan sangat cepat dan sulit un-tuk dikendalikan yang mengganggu tana-man akibat dari peremajaan secara kon-vensional. Peremajaan dengan teknik kon-vensional ini sering ditemui permasalahan seperti biaya yang tinggi, terbukanya lahan secara besar-besaran dan timbulnya erosi. Ditemukan alternatif teknik peremajaan yaitu teknik underplanting menggunakan infus herbisida, keuntungannya yaitu peru-bahan ekosistem tidak drastis, biaya lebih murah, mengurangi resiko erosi pada lahan terbuka dan perubahan tumbuhan bawah diduga lebih tetap. Pembukaan lahan dengan perlahan ini akan berpengaruh ter-hadap perubahan tumbuhan bawah di ke-bun kelapa sawit baik jenis, kerapatan dan penutupan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis komposisi jenis tumbuhan bawah serta jenis asing dan jenis asli yang tumbuh pada dua kondisi kebun kelapa sawit di PT. Bio Nusantara Teknologi sawit tua TM dan sawit muda TI ser-ta menghitung indeks keragaman dan dom-inansi jenis tumbuhan bawah pada kedua kondisi kebun kelapa sawit di PT. Bio Nusantara Teknologi. Informasi keraga-man dan kerapatan jenis tumbuhan bawah dengan mematikan kelapa sawit yang su-dah tua dengan teknik underplanting be-lum banyak diteliti, khususnya di PT Bio Nusantara Teknologi, Kabupaten Bengku-lu Tengah, Provinsi Bengkulu, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini. METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada kebun kelapa sawit yang terletak di kawasan PT. Bio Nusantara Teknologi, Desa Pondok Kelapa, Kecamatan Pondok Kelapa, kabu-paten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengku-lu. Waktu pelaksanaan penelitian selama 2 bulan yaitu pada bulan Februari – Maret 2018. Kondisi Umum Lokasi Penelitian Lokasi penelitian memiliki topografi areal 80% berbukit lahan kelas IV , secara umum jenis tanah podzolik merah kuning dan kesesuaian curah hujan cukup ideal untuk pertumbuhan kelapa sawit. Secara Geografis, terletak antara 3033’–3042’ LS, dan 102016’–102027’ BT, dengan jarak ± 24 KM sebelah utara Kota Bengkulu dengan kondisi lokasinya ber-batasan langsung dengan 4 Kecamatan di Kabupaten Bengkulu Tengah, yaitu Menurut Nurhasanah 2014 Sebelah Utara Desa Tiambang, Kec. Pematang ISSN2302 - 6715 NATURALIS – Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 63 Tiga, Sebelah Selatan Desa Sunda Kelapa, Kec. Pondok Kelapa, Sebelah Barat Desa Talang Jambu, Kec. Kerkap, Sebelah Timur Desa Kertapati, Penanjung. Titik penelitian berada di dua kondisi kebun kelapa sawit yaitu pada sawit tua TM dan sawit muda TI. Jarak tanam seragam yaitu 8x8 m. Dua kebun kelapa sawit yang diamati tumbuhan bawahnya dapat dilihat pada Gambar 1. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian meliputi Alat tulis, Tali raffia, Meteran gulung, Kantong plastik, Lux meter, Thermometer, Tally sheet, Kamera, Hygrometer, Bingkai kayu ukuran 1x1m, 25x25 cm, Buku identifikasi tumbuhan bawah Jenis Data Jenis data diambil dalam penelitian ini terdiri dari 1. Data primer, Data primer berupa nama jenis, jumlah jenis, persen penutupan dan foto tumbuhan serta kondisi kebun kelapa sawit. Data lain yang diamati adalah data faktor lingkungan di kebun kelapa sawit yang diamati yaitu suhu, kelembaban, curah hujan dan intensitas cahaya. Selain itu, ada pula sampel tanah yang diambil disetiap kondisi kebun kelapa sawit untuk dianalisis di laboratorium Ilmu Tanah Universitas Bengkulu yaitu kandungan N, P, K, pH, bahan organik, struktur tekstur dan bobot volume BV, 2. Data sekunder, Data ini berupa data identifikasi jenis tumbuhan bawah berupa nama ilmiah dan habitus spesies serta data kondisi lokasi penelitian secara umum meliputi letak, luas, kondisi fisik yang diperoleh dari perusahaan PT. Bio Nusantara Teknologi dan literatur yang bersumber dari buku, jurnal dan internet. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data jenis tumbuhan bawah menggunakan metode kuadrat. Ukuran kuadrat yang digunakan berdasarkan metode ini adalah 1x1 m. a b Gambar 1. Kebun kelapa sawit yang diamati tumbuhan bawahnya a TM b TI Penempatan kuadrat dilakukan secara sistematis dengan jarak disesuaikan dengan luas lokasi dengan awal acak dan mewakili kondisi lapangan zona, ke-rapatan dan jenis yang tampak. Setelah kuadrat ditentukan, dilakukan pengukuran ISSN2302 - 6715 NATURALIS – Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 65 persen penutupan dan penentuan jenis. Banyaknya jumlah kuadrat mengacu pada metoda kurva spesies area. Jumlah diang-gap cukup apabila jumlah jenis yang didapatkan tidak bertambah dengan ber-tambahnya jumlah kuadrat Wiryono, 2009. Sampel yang merambat tetap dihitung meskipun batang pokoknya tidak berada di dalam plot, sedangkan batang yang tegak hanya dihitung apabila batang pokok be-rada di dalam plot. Semua jenis herba ter-masuk rumput tidak dibatasi tingginya, sedangkan untuk perdu hanya yang berukuran kurang dari atau sama dengan 1,5 m saja. Sketsa plot tumbuhan bawah diten-tukan dengan pertimbangan bahwa kebun kelapa sawit seragam dengan jarak tanam 8 m x 8 m, lokasi relatif datar dan waktu pengambilan data sama. Analisis Data Analisis data untuk mengetahui gam-baran tentang komposisi jenis dan data ekologi tumbuhan bawah, dilakukan perhi-tungan terhadap parameter yang meliputi indeks nilai penting INP, indeks keraga-man jenis H’, indeks kemerataan jenis E dan indeks kesamaan komunitas ISE. HASIL DAN PEMBAHASAN Komposisi Jenis Tumbuhan Bawah Penelitian ini dilakukan di dua kondisi kebun kelapa sawit yang berbeda yaitu sawit tua TM dan sawit muda TI. Ke-bun sawit tua TM ditemukan tumbuhan bawah sebanyak 20 jenis dan 12 famili. Kebun kelapa sawit yang muda TI, tum-buhan bawah yang ditemukan yaitu 20 jenis dan 14 famili. Perbandingan Kompo-sisi jenis tumbuhan bawah yang berada di kebun kelapa sawit tua TM dan kebun kelapa sawit muda TI yang memiliki jenis yang sama sebanyak 7 jenis dengan penutupan jenis tertinggi ditunjukkan oleh Axonopus compressus. Jumlah jenis dan jumlah famili tum-buhan bawah disajikan dalam Gambar 2. Hal ini dapat terjadi karena jenis yang tumbuh di dua kondisi kebun kelapa sawit ini diduga memiliki sifat yang mudah tumbuh di berbagai keadaan lingkungan dan jenis tanah. Jenis tumbuhan bawah yang hanya terdapat pada TM sebanyak 7 jenis dan pada TI sebanyak 11 jenis. Jenis-jenis tersebut ditunjukkan pada Tabel 2. Kurva species area menggambarkan komposisi jenis dan penutupan tumbuhan bawah di sawit tua TM dan sawit muda TI dapat diihat pada Gambar 3. Jumlah plot adalah 40 dengan luas plot sebesar 40 m2, dengan luas minimum 31 m2 tidak mengalami penambahan jenis lagi diang-gap sudah mewakili kondisi jenis di lapan-gan Intensitas cahaya yang diperoleh pada kebun sawit tua TM paling rendah dibandingkan sawit muda TI. Berturut-turut pada TM dan TI sebesar 5166 dan 7266 lx. Hal ini akan mempengaruhi jenis tumbuhan bawah yang tumbuh. Jenis yang dominan adalah rumput yang berdaun sempit seperti A. compresus yang tumbuh paling banyak daripada jenis lain. Insten-sitas cahaya yang rendah akan mengurangi keragaman jenis di TM sehingga A. com-presus yang bersifat sangat adaptif ter-hadap semua kondisi lingkungan akan mendominasi di lahan tersebut. ISSN2302 - 6715 NATURALIS – Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 65 Gambar 2. Komposisi tumbuhan bawah di TM dan TI berdasarkan a Jenis tumbuhan bawah, b Famili tumbuhan bawah Tabel 1. Komposisi jenis tumbuhan bawah pada kebun kelapa sawit tua TM dan kebun kelapa sawit muda TI 12 14 1111,51212,51313,51414,5TM TIJumlah Famili Kondisi kebun Sawit 20 20 0510152025TM TIJumlah Jenis Kondisi kebun Sawit ISSN 2302-6715 66 Volume 7 Nomor 2, Agustus 2018 Dominansi Jenis Tumbuhan Bawah Jenis-jenis tumbuhan bawah yang ada di tiga kebun kelapa sawit yaitu jenis A. compressus, C. kyllingia, A. indica, E. guineensis, N. biserata, S. indica dan C. esculenta. Jenis yang paling dominan adalah A. compressus dengan INP 130,238% di bawah tanaman menghasilkan TM. Jenis dominan pada suatu komunitas adalah jenis yang dapat beradaptasi dan memanfaatkan lingkungan yang ditempatinya secara efisien daripada jenis-jenis lainnya Jenis-jenis dominan digunakan pa-rameter Indeks Nilai Penting INP menunjukkan INP paling tinggi merupa-kan jenis yang paling dominan dalam sua-tu komunitas Pananjung, 2013. Tumbuhan bawah yang dominan pada kebun kelapa sawit yang tua TM. Jenis yang paling dominan yaitu jenis rumput gajah mini Axonopus compressus dengan INP sebesar 130,238%. Kebun kelapa sawit yang sudah diinfus TI menunjuk-kan jenis rumput gajah mini Axonopus compressus sebagai spesies tumbuhan bawah paling dominan dengan nilai INP sebesar 42,237%. ISSN2302 - 6715 NATURALIS – Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 67 051015202530351 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39Jumlah Jenis Luas Plot m2 TMTIGambar 3. Kurva species area pada kebun kelapa sawit tua TM dan kebun kelapa sawit muda TI Jenis-jenis dominan digunakan pa-rameter Indeks Nilai Penting INP menunjukkan INP paling tinggi merupa-kan jenis yang paling dominan dalam sua-tu komunitas Pananjung, 2013. Tum-buhan bawah yang dominan pada kebun kelapa sawit yang tua TM. Jenis yang paling dominan yaitu jenis rumput gajah mini Axonopus compressus dengan INP sebesar 130,238%. Kebun kelapa sawit yang sudah diinfus TI menunjukkan jenis rumput gajah mini Axonopus compressus sebagai spesies tumbuhan bawah paling dominan dengan nilai INP sebesar 42,237%. Axonopus compresus adalah salah satu jenis rumput dengan famili Poaceae dan berasal dari Amerika Selatan. Tumbuhan bawah ini tumbuh menyebar di seluruh Indonesia. Habitat jenis ini yaitu di lahan yang kering, pada dataran rendah sampai dataran tinggi lebih kurang 1400 mdpl ser-ta tumbuh baik di tempat terbuka atau ter-lindung. Persyaratan tumbuh jenis ini, dapat tumbuh baik pada tanah yang ber-pasir atau berpasir lempung tanah, tetapi juga untuk tanah liat dan gambut, berkem-bang di tanah yang terlalu subur. Terbaik di tanah asam dengan pH 5-7, klorosis besi di atas pH 7. Toleransi rendah salini-tas <4 dS/m. Umumnya ditemukan di daerah dengan curah hujan tahunan dari 800-5000 mm. Jenis ini biasanya ditemukan di daerah subtropis dan tropis dataran tinggi, tampaknya menjadi yang terbaik disesuaikan dengan daerah tropis dataran rendah. Tumbuh baik di tempat teduh, sering membentuk tikar tebal di bawah padat pohon kanopi. Tumbuhan ini dianggap sebagai penutup tanah yang baik di bawah perkebunan kelapa sawit dan ka-ret Novitria, 2014. Jenis Cyperus kyllingia merupakan herba menahun yang memiliki akar rim-pang pendek, merayap. Batang bersegi tiga tajam. Daun bentuk garis, sempit berlunas, dan lebarnya 2-4 mm. Bunga berupa bongkol semu berbentuk bola telur atau bulat memanjang, berwarna putih dengan anak bulir yang tersusun spiral. Buah bulat memanjang, sedikit gepeng, coklat muda, dan berjerawat halus Kasmo, 1986. Tumbuhan ini umumnya dijumpai pada daerah terbuka seperti tempat pembu-angan, tepi jalan, yang merupakan tum-buhan bawah pertanian yang potensial. Kondisi terbaik untuk pertumbuhan C. kyllingia dengan suhu rata-rata 250C. Um-bi teki mampu berkecambah pada suhu 10o – 40oC. pH tanah untuk menumbuhkan rumput teki berkisar antara 4–7,5 Moenandir, 1993. Perkembangbiakan C. kyllingia dengan biji dan rimpang Kasmo, 1986. Jenis asing dan jenis asli Kebun kelapa sawit yang tua TM menunjukkan 15 jenis tumbuhan asing dan 5 jenis asli. Jenis asing memiliki jenis yang berasal dari Amerika Selatan dengan INP sebesar 130,238%. Sebagai spesies dominan dengan INP sebesar 9,574% Spesies Cyperus kyllingia ISSN 2302-6715 68 Volume 7 Nomor 2, Agustus 2018 merupakan spesies asli yang dominan yang berasal dari Asia. Kebun kelapa sawit yang muda TI terdiri dari jenis asing dan asli. Jenis asing yang dominan dengan sebanyak 12 buah dengan jenis yang dominan yaitu Axo-nopus compressus yang berasal dari Amerika selatan dengan INP sebesar 42,237 %. Jenis asli terdiri dari 8 jenis dengan jenis yang dominan adalah Cyperus kyllingia dari Asia dengan INP sebesar 40,192 %. Analisis Keragaman Tumbuhan Bawah Suatu komunitas dikatakan memiliki keragaman jenis yang tinggi jika komuni-tas itu disusun oleh banyak jenis. Keraga-man jenis tumbuhan ditunjukkan dengan indeks keragaman jenis H’. Nilai keragaman jenis pada kebun kelapa sawit yang sudah diinfus TI lebih tinggi dibandingkan kebun kelapa sawit yang lain dapat dilihat pada Tabel 2. Kemerataan jenis dianggap maksimum jika semua jenis memiliki jumlah individu yang sama. Kemerataan jenis terjadi jika terdapat be-berapa jenis hidup bersama dalam satu habitat Pananjung, 2013. Kesamaan komunitas ISE tumbuhan bawah Indeks kesamaan komunitas ISE artinya membandingkan komposisi jenis tumbuhan yang berada di dua komunitas. Menurut Istomo dan Kusmana 1997, jika nilai ISE < 75% maka dua komunitas yang dibandingkan dianggap berbeda, dan jika nilai ISE ≥ 75% maka kedua komunitas yang dibandingkan dianggap sama. Jenis-jenis yang ditemukan pada kedua tanaman tersebut dapat membantu perbaikan stuktur tanah sehingga dapat membantu regenerasi pertumbuhan berikutnya. Indeks kesamaan komunitas ditunjukkan pada Tabel 3. Indeks kesamaan antara kebun sawit tua TM dan kebun sawit yang muda TI paling rendah karena diduga tumpukan seresah akibat peluruhan pelepah maupun daun-daun sawit pada TI menyebabkan banyaknya jenis tumbuhan bawah yang mati. Faktor lain yang mempengaruhi yai-tu penutupan tajuk pada kedua kondisi ke-bun ini juga lebih tertutup sehingga cahaya matahari yang masuk lebih sedikit dan mengakibatkan dapat menekan pertum-buhan dormansi jenis tumbuhan bawah. Berdasarkan hasil analisis tanah, kondisi pH tanah merupakan hal yeng menonjol. Pada kondisi sawit TM 5,8 sedangkan ut-nuk TI cukup jauh perbedaannya yaitu 4,5 sehingga lebih asam. Tabel 2. Indeks Keragaman Jenis H’, Indeks Kemerataan Jenis E Tumbuhan Bawah di Bawah Kebun Kelapa Sawit Belum Menghasilkan TBM, Sawit Yang Sudah Diinfus TI dan Sawit Menghasilkan TM KESIMPULAN Kesimpulan dalam penelitian ini adalah 1. Komposisi tumbuhan bawah yang tumbuh pada tiga kondisi kebun kelapa sawit di PT Bio Nusantara Teknologi yaitu pada kebun kelapa tua TM ditemukan 20 jenis yang terdiri dari 5 jenis asli dan 15 jenis asing dan pada kebun kelapa sawit yang muda TI ditemukan 20 jenis yang terdiri dari 8 jenis asli dan 12 jenis asing. 2. Tingkat keragaman jenis tumbuhan bawah H’ pada kebun kelapa sawit yang berada di PT. Bio Nusantara Teknologi tergolong rendah dengan be-saran masing-masing pada TI dengan nilai 1,94 dan TM sebesar 0,637. Jenis ISSN2302 - 6715 NATURALIS – Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 69 yang mendominasi pada ketiga kondisi kebun kelapa sawit adalah Axonopus compressus dengan INP 130,238% TM dan 42,237% TI. DAFTAR PUSTAKA Istomo dan Kusmana C. 1997. Penuntun Praktikum Ekologi Hutan. Laboratorium Ekologi Hutan. Fakultas Kehutanan. Institur Pertanian Bogor. Bogor. Kasmo. 1986. Beberapa gulma penting pada tanaman pangan dan cara pengendaliannya. Direktorat Jendral Pertanian Tanaman Pangan. Jakarta. Moenandir, J. 1993. Pengantar ilmu dan pengendalian gulma. PT Raja Grafindo Persada . Jakarta Novitria, 2014. Pertelaan Axonopus compressus. file///E/Briskha_Lejar_Novitria's% 5 April 2018 Nursyiwan. 2014. Optimalisasi lahan suboptimal melalui penanaman Mucuna bracteata. Hal 357-361. Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2014. Palembang. 26-27 September 2014. Pananjung, 2013. Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah pada tegakan sengon buto enterolobium cyclocarpum griseb. dan trembesi samanea saman merr. di lahan pasca tambang batubara Pt Kitadin, Embalut, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Skripsi. Fakultas Kehutanan Departemen Silvikultur. Institut Pertanian Bogor, Bogor tidak dipublikasikan. Syahputra., E, Sarbino., dan S. Dian. 2011. Weeds assessment di perkebunan kelapa sawit lahan gambut. Jurnal Tek. Perkebunan & PSDL vol 1 37-42. Wiryono. 2009. Ekologi hutan. Universitas Bengkulu Press. Bengkulu. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication. DampakYang Timbul: Pada serangan yang berat bagian pucuk mengalami perubahan bentuk menjadi mengkerut dan mengeriting, daun menghitam, daun gugur sebelum waktunya atau pada daun timbul lubang karena gall luruh. Akibatnya pertumbuhan tanaman terhambat, bahkan bibit/ tanaman muda akan mengalami kekeringan dan mati JAKARTA, - Beberapa jenis tanaman hias pamornya naik sepanjang tahun 2020 lalu. Sebut saja aglonema, monstera, philodendron, calathea, pothos alias sirih gading, dan ZZ plant. Di tahun 2021 ini, tren tanaman hias tampaknya belum akan surut. Ini sejalan dengan pandemi virus corona COVID-19 yang belum Anda yang ingin mengoleksi dan merawat tanaman hias jenis lainnya pada tahun ini, tanaman apa yang sebaiknya menjadi pilihan dan bakal tren? Baca juga 8 Tanaman Hias yang Bakal Populer pada Tahun 2021 "Pilihan tanaman populer untuk tahun 2021 akan mencakup tanaman berdaun besar seperti Philodendron dan Alocasia. Kami juga memprediksi tanaman hias gantung seperti Linear Hoya dan Hanging Hearts kembali lagi," kata Sean Dollinger, pendiri PlantX seperti dikutip dari The Spruce, Kamis 11/2/2021. Jika Anda sudah memiliki jenis-jenis tanaman hias tersebut di rumah, jangan khawatir. Ada beberapa jenis tanaman hias lainnya yang bakal populer tahun ini dan bisa Anda koleksi. Berikut beberapa jenis tanaman hias yang diprediksi oleh para profesional bakal menjadi tanaman hias populer tahun Calathea Rattlesnake Calathea lancifolia "Calathea Rattlesnake akan mengalami momennya di tahun 2021. Daunnya yang berpola dengan daun bawah ungu tua terlihat sangat indah bahkan dalam pot yang paling sederhana," ujar direktur kreatif dan Chief Maker Megan George dari The Zen Succulent. Baca juga Cara Merawat Tanaman Hias Calathea di Halaman Rumah Calathea Rattlesnake memiliki daun bertali, berbintik-bintik dengan bagian bawah ungu tua. Pola daunnya menyerupai ekor ular berbisa, seperti namanya. George mengatakan, Calathea Rattlesnake adalah tanaman yang sangat baik untuk pemula. "Tanaman ini memberi tahu Anda apa yang dibutuhkannya. Saat daunnya terkulai, berikan air yang telah disaring, dan lihat daunnya menyerap semuanya," terang dia. George menyebut, menggunakan air yang disaring untuk tanaman ini adalah suatu keharusan. Calathea Rattlesnake sensitif terhadap air yang mengandung banyak klor, yang akan menyebabkan daun menjadi coklat pada bagian tepi. Gejalayang mungkin timbul akibat defisiensi unsur hara adalah sebagai berikut. Defisiensi nitrogen menyebabkan tumbuhan tumbuh jelek dan berwarna hijau muda. Permukaan daun bagian bawah berwarna kuning atau cokelat muda dan batang pendek serta kurus. SMA Lengkap Kurikulum Terbaru 2021; Materi IPA Kelas SD, SMP, SMA Lengkap Kurikulum
Pengertian Tunas TanamanJenis Tunas TanamanPerbedaan Kuncup Bunga dan Kuncup DaunFungsi Tunas TanamanContoh Tanaman1. Bambu2. Tebu3. Cocor BebekKESIMPULANArtikel Terkait Tahukah Anda tentang Pengertian Tunas Tanaman Adalah Jenis, Fungsi dan Contoh Tunas Tanaman? Pernahkah Anda memperhatikan tanaman seperti tanaman pisang atau tanaman bambu? Pengertian Tunas Tanaman Adalah Jenis, Fungsi dan Contoh Tunas Tanaman Di area pohon pisan atau bambu yang sudah dewasa tersebut biasanya terdapat tunas-tunas pohon yang baru dan bentuknya kecil. Tunas tersebut nantilah akan menjadi bakal pohon baru. Nah, pada artikel ini akan membahas mengenai pengertian tunas, fungsi dan contohnya untuk pemahaman Anda. Pengertian Tunas Tanaman adalah bagian dari tumbuhan yang baru tumbuh dari kuncup yang berada di atas permukaan tanah/tumbuhan. Tunas dapat terdiri dari batang, ditambah dengan daun muda, , atau calon buah, calon bunga. Tunas adalah pucuk tanaman embrionik. Sebagian besar tunas diklasifikasikan menurut beberapa kriteria berbeda seperti lokasi dan fungsi. Umumnya sebagian besar tunas terbentuk di ujung batang atau di pangkal daun. Selain itu tunas dapat berkembang menjadi bunga, dan juga dapat berkontribusi pada pertumbuhan tunas umum. Secara fisiologi tunas memiliki batang yang sangat pendek dan daun-daunnya terlilit erat dan padat di sekitarnya, tumpang tindih, dengan daun bagian dalam dilipat dan dipadatkan di dalamnya. Daun luarnya keras dan tebal, berfungsi sebagai pelindung bagi dedaunan halus di dalamnya. Daun luar yang tangguh ini melindungi daun bagian dalam dari kemungkinan kerusakan burung dan serangga, mengering, dan suhu ekstrem. Pertumbuhan tunas memberi tanaman keuntungan besar, terutama selama bulan-bulan musim hujan, karena daun yang berada di dalam kuncup dapat membuka dengan sangat cepat ketika cuaca mendukung. Ini memungkinkan tanaman memiliki daun yang siap digunakan untuk fotosintesis. Selain itu, tunas berfungsi sebagai sumber makanan bagi manusia dan hewan lainnya. Kubis, selada, dan brokoli adalah contoh tunas yang membentuk bagian tanaman yang bisa dimakan. Tunas disukai oleh hewan termasuk manusia dan seringkali dimakan karena serat-seratnya belum sepenuhnya berkembang sebagai perkembangan dinding sel sekunder. Keadaan ini sering menyebabkan tunas relatif lebih lunak daripada bagian tunas yang sudah tua. Jenis Tunas Tanaman Tunas diklasifikasikan melalui beberapa kriteria berbeda. Kriteria ini dapat mencakup lokasi , morfologi, dan fungsi. Nah, Tunas ini dapat diklasifikasi menjadi beberapa jenis, salah satu jenis tunas yang diklasifikasi berdasarkan lokasi adalah Tunas Terminal adalah tunas ini diapit oleh bakal daun primordium dan terletak di ujung batang yang memugkinkan tumbuhan tumbuh ke atas. Tunas adventif adalah tunas yang keluar dari tempat yang bukan biasanya atau bisa disebut tunas abnormal. Pengelompokan Tunas berdasarkan fungsi Tunas vegetatif adalah proses perkembangbiakan yang terjadi tanpa melalui proses penyerbukan atau pembuahan, Tunas reproduktif adalah proses pekembangbiakan tumbuhan baru dari tumbuhan induknya Perbedaan Kuncup Bunga dan Kuncup Daun Pada tanaman berkayu, kuncup memiliki permukaan seperti sisik kasar. Tanaman keras tahunan dan herba mengembangkan tunas terbuka yang jauh lebih rentan terhadap pengaruh cuaca dan kerusakan. Ini dapat membantu Anda mengidentifikasi kuncup bunga. Mereka akan lunak dan lembek dibandingkan dengan mereka yang menggunakan konifer. Menariknya, kuncup bunga sebenarnya adalah daun yang dimodifikasi. Beberapa kuncup bunga mungkin merupakan kuncup buah karena kembangnya akan menghasilkan buah. Kuncup campuran mengandung struktur daun yang belum matang dan bagian bunga. Kuncup daun sering lebih montok dan runcing daripada kuncup bunga. Apa pun jenis tunasnya, segera setelah mereka melepaskan dormansi, mereka memiliki kapasitas yang berguna untuk tumbuh dan berkembang segera setelah suhu tepat untuk jenis tanaman tersebut. Fungsi Tunas Tanaman Fungsi utama tunas adalah sebagai tempat terjadinya kebanyakan pertumbuhan pada tumbuhan berkembang biak. Dalam batang tumbuhan ada dua jenis tunas, yaitu tunas aksila dan tunas terminal. Tunas aksila tumbuh pada sudut antara daun dan batang tumbuhan. Batang terdiri dari node, di mana daun yang melekat, dan ruas, segmen batang antara node. Jenis batang dapat berupa non-kayu atau kayu. Batang berperan untuk dukungan dan konduksi. Proses perkembangan/pertumbuhan tunas ini sendiri berhubungan kuat dengan letak jaringan tumbuhan itu sendiri. Jika tunas ada pada kondisi yang normal, tunas akan dapat tumbuh secara normal pada bagian ujung tumbuhan. Asupan nutrisi yang cukup dan memadai akan menjadi salah satu unsur utama yang digunakan untuk membentuk sebuah tunas baru. Oleh hal tersebut jaringan akan sangat berperan aktif dalam pembentukan tunas adalah jaringan meristem. Contoh Tanaman Dibawah ini merupakan beberapa contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan cara bertunas 1. Bambu Tunas bamboo atau yang sering disebut rebung adalah tunas yang masih muda yang tumbuh dari akar bambu. Masyarakat Indonesia dan Asia sering menggunakan rebung sebagai bahan makanan. Salah satunya digunakan sebagai isi lumpia, selain isi lumpia rebung juga sering digunakan sebagai bahan sayur untuk masakan khas Jawa Tengah. 2. Tebu Tebu adalah tanaman yang berkembang biak secara bertunas dapat ditanam untuk diolah menjadi gula dan vetsin. Tanaman ini hanya tumbuh di daerah beriklim yang tropis. Tanaman ini termasuk jenis rumput-rumputan. Umur tanaman tebu bila dihitung saat ditanam sampai bisa dipanen adalah kurang lebih 1 tahun. Baca Juga Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Tebu Di Indonesia tebu banyak dikembangbiakan di pulau Jawa dan Sumatra. Yang sering dibuat menjadi minuman tebu 3. Cocor Bebek Tanaman cocor bebek atau suru bebek adalah tumbuhan sukulen mengandung air yang berasal dari Madagaskar. Tanaman ini terkenal karena metode reproduksinya menggunakan tunas yang tumbuhnya tidak normal tunas adventif. KESIMPULAN Tunas merupakan salah satu aspek yang paling penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Hal ini dikarenakan ditunaslah asal mula daun timbul. Namun perkembangan tunas ini sangat dipengaruhi oleh nutrisi yang didapat. Semakin baik nutrisi yang didapat maka perkembangan akan semakin cepat namun sebaliknya bisa nutrisi yang didapat kurang maka perkembangnnya juga akan lebih lambat bahkan bisa mengalami kematian. Baca Juga Cara Memilih Benih Padi yang Berkualitas
PembentukanJaringan pada Tumbuhan : Meristem Tumbuhan yang baru mengalami pertumbuhan dan bagian-bagian tumbuhan yang lebih tua menjadi panjang melalui pembelahan dan pembesaran sel pada ujung akar dan ujung tunas. Apabila Anda mengukur sistem akar gandum hitam yang muda yang hanya tumbuh selama empat bulan, Anda akan 10 tumbuhan yang batangnya mengalami modifikasi struktur dan fungsinya Jawaban Kentang = Umbi batang , fungsi sebgai alat perkembangbiakan , mnyimpan cdangan mknan Bawang = Umbi Lapis , fungsi sebgai alat perkembangbiakan , mnyimpan cdangan mknan Ketela = Umbi akar , fungsi sebgai alat perkembangbiakan , mnyimpan cdangan mknan Lengukuas , kunyit , jahe = Rimpang / akar tinggal , fungsi sebgai alat perkembangbiakan , mnyimpan cdangan mknan 1. Jahe Jahe Zingiber officinale memiliki batang yang berubah menjadi mengembang dan berada di bawah tanah yang disebut rizoma. Rizoma tumbuh di bawah tanah dan digunakan untuk reproduksi vegetatif tak kawin pada jahe. Oleh manusia rizoma jahe yang banyak mengandung zat kimia ini digunakan sebagai bahan obat dan bumbu masak. 2. Kentang Kentang Solanum tuberosum mengalami modifikasi batang membentuj umbi batang tuber. Unbi batang ini utamanya digunakan oleh kentang untuk menyimpan makanan dalam bentuk sari pati karbohidrat, agar bisa digunakan ketika kondisi kering. Umbi kentang ini digunakan oleh manusia sebagai makanan pokok di beberapa negara. 3. Bunga gladiol Bunga gladiol tanaman genus Gladiolus memiliki perubahan batang membentuk Subang corm, yaitu batang yang termodifikasi menjadi bulat pipih dan mengandung buku, ruas dan mata tunas. Subang berfungsi sebagai organ persediaan makanan yang mampu berfungsi sebagai alat reproduksi vegetatif. 4. Kaktus Kaktus tanaman Cactaceae memiliki modifikasi yang memungkinkan kaktus untuk menyimpan air agar bisa hidup di iklim kering tempatnya berada. Batang kaktus dapat mengembang untuk menyimpan banyak air, agar ketika hujan banyak air bisa tersimpan. Sebaliknya ketika kering air dikaktus akan dimanfaatkan sehingga batangnya mengkerut. Batang kaktus juga memiliki banyak klorofil sehingga dapat digunakan untuk fotosintesis. 5. Sagu Tanaman sagu Metroxylon sagu memiliki bagian gabus pada batang yang menyimpan karbohidrat, yang berfungsi sebagai cadangan makanan. Kandungan sagu ini dimanfaatkan oleh masyarakat di pulau-pulau Samudera Pasifik, termasuk pulau Maluku dan Papua di Indonesia sebagai sumber bahan makanan pokok. Tepung sagu didapat dari bagian dalam batang yang kemudian disaring dan dibersihkan. 6. Tebu Tebu tanaman dari genus Saccharum memiliki modifikasi berupa penyimpanan makanan di batangnya. Sari makanan ini disimpan dalam bentuk sukrosa zat gula. Oleh manusia, kandungan sukrosa di tanaman tebu ini digunakan untuk membuat gula pasir dengan memeras batang tebu untuk mendapatkan cairan kaya sukrosa. Cairan ini kemudian diolah sehingga menjadi butiran gula pasir. 7. Mawar Mawar tanaman dari genus Rosa mengalami modifikasi pada batang berupa adanya duri-duri tajam. Duri ini berfungsi sebagai pelindung yang menghalangi hewan pemakan tanaman yang merusak bunga mawar. Selain itu duri ini juga berfungsi untuk membantu mawar menanjak dan tumbuh merambat dengan mencengkeram penyangga. 8. Strawberry Strawberry dan arbei tanaman dari genus Fragaria memiliki modifikasi batang berupa adanya geragih atau stolon. Stolon adalah batang yang menjalar di atas tanah. Stolon berfungsi untuk reproduksi secara vegetatif tak kawin. Ketika merambat stolon akan menumbuhkan daun baru. Ketika bagian stolon berdaun ini menyentuh tanah, akan tumbuh akar dan akibatnya stolon membentuk tanaman baru. 9. Bawang merah Bawang merah Allium cepa memiliki modifikasi batang berupa umbi lapis. Batang ini berbentuk lunak dan berlapis-lapis. Oleh baeang nerah, modifikasi batang ini ini digunakan untuk menyimpan makanan. Unbi lapis bawang merang dibunakan oleh manusia sebagai salah satu bumbu dapur. 10. Anggrek Anggrek tanaman genus Orchidaceae memiliki modifikasi batang membentuk umbi semu atau pseudobulbus. Umbi semu ini digunakan oleh anggrek sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. 155 total views, 2 views today 6izm. 432 65 81 435 4 424 459 460 30

tumbuhan muda yang baru timbul